Tujuan
Desain
Berdasarkan berbagai teori tentang desain, ada
beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan desain. Beberapa tujuan ini
antara lain adalah sebagai berikut:
Desain bertujuan untuk
menyesuaikan antara hasil desain dengan manusia sebagai pemakainya dengan
menyadari kelebihan keterbatasan serta kemampuan yang dimilikinya.
Desain yang dipadupadankan
dengan unsur-unsur seni dan teknologi bertujuan untuk mencapai keamanan,
kenyaman dan keindahan.
Desain diciptakan dengan
tujuan agar dapat meningkatkan efisiensi, produkvitas dan kualitas hidup manusia.
Desain memberikan nilai tambah untuk hidup.
Sebuah bangku, asal sudah bisa diduduki selesailah masalahnya. Tetapi dengan
desain memberi makna pada “duduk”, hingga berkembanglah bentuk kursi sesuai
dengan makna yang disandangnya. Demikianlah secara sederhana bagaimana desain
berperan dalam kehidupan. Ruang tamu, kamar tidur, pakaian, walkman, surat
undangan merupakan contoh terdekat bagaimana membangun makna melalui desain.
Unsur
Unsur Desain
Untuk dapat mewujudkan suatu tampilan visual,
ada beberapa unsur yang harus diperhatikan, antara lain adalah:
1. Titik
Titik
adalah salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil, di mana dimensi
memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik cenderung ditampilkan
dengan bentuk kelompok dengan variasi jumlah, susunan, dan kepadatan tertentu.
2. Garis
Garis merupakan bagian dasar dari elemen
desain yang memiliki banyak fungsi dalam bidang desain. Garis dapat membentuk
sebuah objek atau desain dengan cara menyatukan serta membentuk suatu
tarikan dari satu titik ke titik yang lain secara bertahap sehingga dapat
menjadi sebuah bentuk objek atau desain yang utuh.
3. Bidang
Bidang
merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. Ditinjau dari bentuknya,
bidang bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu bidang geometri atau beraturan dan
bidang non-geometri alias tidak beraturan. Bidang geometri adalah bidang yang
relatif mudah diukur keluasannya, sedangkan bidang non- geometri merupakan
bidang yang relatif sukar diukur keluasannya. Bidang bisa dihadirkan dengan
menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, dan dapat pula dihadirkan
dengan mempertemukan potongan hasil goresan satu garis atau lebih.
4. Ruang
Ruang dapat dihadirkan dengan adanya
bidang. Pembagian bidang atau jarak antar objek berunsur titik, garis, bidang,
dan warna. Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang
dapat dibagi dua, yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah
satu unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti.
5. Warna
Warna
dapat membantu menciptakan mood dan
membuat teks lebih berbicara. Sebagai contoh, desain publikasi yang menggunakan
warna-warna soft dapat menyampaikan
kesan lembut, tenang dan romantis. Warna-warna kuat dan kontras dapat
memberikan kesan dinamis, cenderung meriah.
Warna
sebagai visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya
ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang ditentukan oleh mata lebih
ditentukan oleh cahaya. Permasalahan mendasar dari warna adalah hue (spektrum warna), saturation (nilai kepekatan), dan lightness (nilai cahaya dari gelap ke
terang). Ketiga unsur tersebut memiliki nilai nol hingga seratus. Hal yang
paling menentukan adalah lightness.
Jika ia bernilai nol, maka seluruh palet warna akan menjadi hitam (gelap tanpa
cahaya), sebaliknya jika lightness bernilai
seratus, warna akan berubah menjadi putih, alias tidak berwarna karena terlalu
silau. Pada nilai empat puluh hingga empat puluh kita akan melihat warna dengan jelas.
6. Tekstur
Tekstur
adalah tampilan dari permukaan sebuah objek atau desain yang memiliki permukaan
yang dapat diraba, sehingga kualitas dari lapisan objek atau desain ini dapat
memberikan kesan serta penilaian tersendiri bagi yang merasakan serta
melihatnya.
Semoga
Bermanfaat
Ciptakan Bahagia,
Bagikan Kebahagiaan
0 Comments